KOMPARASI PERBATASAN LAUT DAN DARAT; Antara Kepulauan Riau dan Kalimantan Barat

KOMPARASI PERBATASAN LAUT DAN DARAT; Antara Kepulauan Riau dan Kalimantan Barat

KOMPARASI PERBATASAN LAUT DAN DARAT; Antara Kepulauan Riau dan Kalimantan Barat

Buku ini penting untuk dibaca karena menawarkan analisis mendalam dan perbandingan strategis antara pengelolaan perbatasan darat dan laut di Indonesia, khususnya antara Kepulauan Riau dan Kalimantan Barat, yang merupakan wilayah dengan potensi ekonomi besar namun juga menghadapi tantangan keamanan dan pembangunan. Membaca buku ini membuka wawasan tentang bagaimana strategi kebijakan dapat memperkuat kedaulatan negara sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di perbatasan.

Konsep dan Teori

Perbatasan adalah area yang memisahkan dua negara atau wilayah administratif yang berbeda. Di Indonesia, isu perbatasan merupakan persoalan yang kompleks dan memiliki dampak yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat di wilayah tersebut.

Pemerintah Indonesia terus memprioritaskan penyelesaian masalah perbatasan sebagai upaya untuk memelihara kedaulatan negara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah perbatasan. Langkah-langkah strategis seperti menetapkan batas wilayah yang jelas, meningkatkan efektivitas pengamanan perbatasan, dan memberdayakan
masyarakat lokal sedang diupayakan untuk mengatasi tantangan yang terkait dengan perbatasan.

Secara mendasar, perbatasan adalah garis yang memisahkan wilayah administratif dua entitas, seperti negara, provinsi, atau kabupaten. Perbatasan tersebut memiliki peran krusial dalam menetapkan batas kedaulatan, hukum, dan administrasi antarwilayah. Tetapi, di samping menjadi lambang kedaulatan suatu negara, perbatasan juga memiliki
peran vital dalam mempertahankan stabilitas sosial, keamanan, dan kesejahteraan masyarakat di daerah-daerah tersebut.

Perkembangan perbatasan di Indonesia dipengaruhi oleh dukungan masyarakat dan interaksi antar masyarakat (Rachmawati, 2020). Namun hal ini terhambat oleh tantangan dalam pengelolaan perbatasan, termasuk pergerakan orang dan barang ilegal, yang dapat diatasi melalui strategi Pengelolaan Perbatasan Terkoordinasi (Setiawan,
2020). Otonomi khusus bagi wilayah perbatasan diusulkan sebagai solusi untuk mengatasi perselisihan dan meningkatkan kesejahteraan warga perbatasan (Permatasari, 2014).

Perbatasan di Indonesia merupakan garis yang memisahkan wilayah Indonesia dengan wilayah negara tetangga atau wilayah perairan internasional. Perbatasan ini terdiri dari perbatasan darat dan perbatasan laut yang memiliki peran strategis dalam hal keamanan nasional, ekonomi, lingkungan, dan hubungan diplomatik (Smith & Johnson, 2018).

Perbatasan darat Indonesia meliputi garis yang memisahkan wilayah Indonesia dengan wilayah negara tetangga seperti Malaysia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Papua Nugini. Sedangkan perbatasan laut Indonesia terdiri dari Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), perairan teritorial, dan perbatasan maritim dengan negara tetangga serta perairan internasional (Brown & Miller, 2020).

Perbatasan di Indonesia memiliki peran penting dalam melindungi kedaulatan negara, mengelola sumber daya alam, dan mempromosikan kerja sama regional. Namun, berbagai tantangan seperti penyelundupan manusia dan barang ilegal di perbatasan darat, serta penyelundupan ikan dan pencurian sumber daya laut di perbatasan laut menjadi isu yang perlu ditangani secara serius (Jones et al., 2021). Perbatasan Indonesia dapat diartikan sebagai garis atau wilayah yang memisahkan administrasi Indonesia dengan negara lain. Perbatasan ini bisa terdiri dari perbatasan darat, perbatasan laut, atau gabungan keduanya, tergantung pada ciri topografi dan geografi dari wilayah yang bersangkutan. Secara umum, batas negara Indonesia terdiri dari:

1. Batas Darat: Ini meliputi garis yang memisahkan wilayah Indonesia dengan wilayah negara tetangga seperti Malaysia,
Papua Nugini, Timor Leste, dan negara lainnya. Garis ini biasanya ditetapkan melalui perjanjian antarnegara atau
berdasarkan penentuan geografis seperti pegunungan, sungai, atau garis lintang dan bujur tertentu.

2. Batas Laut: Batas laut Indonesia membentang di sepanjang garis pantai dan perairan kepulauan Indonesia. Batas laut ini mencakup wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia, yang merupakan wilayah di mana Indonesia memiliki hak
eksklusif untuk mengeksploitasi sumber daya alam seperti ikan, minyak, dan gas alam.

Studi komparatif adalah cabang ilmu yang memfokuskan pada analisis sistem pendidikan, baik di dalam satu negara maupun lintas negara (Pfeffer, 2015; Reynolds et al., 2015). Berbagai inovasi dalam pendidikan, baik yang bersumber dari dalam negeri maupun yang ditemukan melalui perbandingan dengan pendidikan negara lain yang sukses, dapat ditemukan. Melalui analisis perbandingan pendidikan, kita dapat memahami bagaimana negara lain merancang dan meningkatkan sistem pendidikannya, yang dapat menjadi model untuk diadopsi. Oleh karena itu, pendidikan komparatif berupaya memberikan masukan dan rekomendasi kepada pembuat kebijakan untuk memperbaiki dan meningkatkan sistem pendidikan.

Sejumlah penelitian telah menyoroti pentingnya penelitian komparatif di berbagai bidang. Bartlett (2019) menekankan perlunya perbandingan dalam studi kasus pendidikan, dengan menyatakan bahwa hal ini dapat meningkatkan kemampuan generalisasi teoretis dari studi-studi tersebut. Demikian pula, memperluas pembahasan ini pada sastra komparatif, menekankan peran perbandingan dalam mengidentifikasi persamaan dan perbedaan dalam peristiwa sastra.
Studi-studi ini secara kolektif menggarisbawahi pentingnya penelitian komparatif dalam meningkatkan pemahaman kita tentang beragam fenomena.

Schain (2019) dan Badarchy (2022) keduanya memberikan wawasan berharga mengenai studi perbandingan wilayah perbatasan. Karya Schain menekankan kompleksitas politik pengendalian perbatasan, menyoroti kesenjangan antara tujuan dan hasil. Analisis Badarchy terhadap perkembangan sosial ekonomi kawasan perbatasan di berbagai negara menggarisbawahi pengaruh faktor-faktor seperti komposisi etnis.

Keuntungan Membeli Buku di sini

Produk Orisinal

Setiap buku yang dijual di sini adalah produk orisinil dari penerbit langsung bukan produk bajakan. Membeli produk orisinal berarti mendukung industri buku.

Produk Bergaransi

Semua produk bergaransi. Apabila Anda mendapatkan produk bukunya rusak, maka Anda akan mendapatkan garansi produk yang baru.

Fast Respon

Kami melayani pembelian produk secara riil time. Selama masih dalam jam kerja kami akan merespon cepat apapun yang Anda butuhkan.

Buku Berkualitas

Setiap buku yang kami terbitkan telah melalui proses yang sangat panjang. Sehingga dipastikan buku yang terbit memiliki jaminan kualitas.

Beli bukunya sekarang juga

KOMPARASI PERBATASAN LAUT DAN DARAT; Antara Kepulauan Riau dan Kalimantan Barat

Cetakan I, Desember 2024;  264 hlm, ukuran 15,5 x 23 cm, kertas isi HVS hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.

Apa yang akan kamu dapatkan

Rp. 100.000

Rp. 79.400

Penjualan Akan Segera ditutup + 50% akan hangus dalam:
00 Hari 00 Jam 00 Menit 00 Detik

30 Hari Garansi Uang Kembali

Apabila Anda menemukan produk kami mengalami gagal produksi (kertas sobek, halaman terbalik, halaman hilang dan sejenisnya) yang disebabkan oleh kesalahan produksi, maka Anda berhak mendapatkan buku yang baru. (Kirim video unboxing untuk memastikan bahwa cacat bukan disebabkan kesalahan pembeli).

Disclaimer: Buku-buku yang diterbitkan oleh laboratorium komunikasi dan sosial fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas maritim raja ali haji telah melewati proses pra cetak dan cetak yang selektif. Namun demikian apabila Anda mendapatkan produk kami mengalami kecacatan, maka Anda bisa menukarnya dengan menghubungi nomor kontak yang tertera.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *