EKOSISTEM MARITIM INDONESIA: STRATEGI KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA LAUT UNTUK PERTUMBUHAN EKONOMI
Buku ini disusun dengan harapan dapat menjadi referensi yang berguna dalam upaya merumuskan kebijakan yang tidak hanya memperhatikan aspek ekonomi, tetapi juga keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat pesisir. Semoga melalui karya ini, kita dapat bersama-sama berkontribusi untuk menjaga kelestarian ekosistem maritim Indonesia dan memanfaatkan sumber daya laut secara bertanggung jawab untuk generasi mendatang.
KONSEP EKOSISTEM MARITIM
Ekosistem maritim merupakan sistem kehidupan yang terbentuk di lingkungan laut dan samudera, mencakup semua organisme hidup serta interaksi di antara mereka dan dengan lingkungan fisik di sekitarnya. Ekosistem ini sangat penting karena mencakup sekitar 71% dari permukaan bumi dan menyediakan berbagai layanan ekosistem yang krusial bagi kehidupan manusia, termasuk penyediaan makanan, pengaturan iklim, dan perlindungan terhadap bencana alam. Menurut Odum (1997), ekosistem maritim terdiri dari berbagai komponen biotik dan abiotik yang saling berinteraksi, di mana komponen biotik meliputi berbagai spesies organisme, seperti ikan, mamalia laut, plankton, dan terumbu karang, sementara komponen abiotik meliputi air, garam, suhu, cahaya, dan nutrisi.
Salah satu karakteristik utama dari ekosistem maritim adalah stratifikasi vertikal yang terjadi akibat variasi dalam kedalaman, suhu, dan salinitas. Di permukaan laut, terdapat zona fotik, di mana cahaya matahari cukup untuk mendukung fotosintesis. Di bawah zona fotik, ada zona afotik, di mana kegelapan membuat proses fotosintesis tidak mungkin dilakukan. Di zona fotik, organisme seperti fitoplankton berperan sebagai produsen primer, yang mengubah energi matahari menjadi bahan organik. Di sisi lain, zona afotik menjadi habitat bagi organisme yang lebih besar,
seperti ikan dan mamalia laut, yang mengandalkan rantai makanan yang kompleks.
Karakteristik lain dari ekosistem maritim adalah keanekaragaman hayati yang tinggi. Lautan menjadi rumah bagi
berbagai spesies, mulai dari mikroorganisme seperti bakteri dan plankton hingga makroorganisme seperti ikan, udang, terumbu karang, dan mamalia laut. Menurut Hoegh-Guldberg et al. (2018), terumbu karang merupakan salah satu ekosistem paling kaya akan keanekaragaman hayati, mendukung sekitar 25% dari semua spesies laut. Keanekaragaman ini penting untuk menjaga stabilitas ekosistem dan memberikan berbagai manfaat, seperti sumber pangan, bahan baku industri, dan pengobatan.
Selain itu, ekosistem maritim juga sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti arus laut, suhu air, dan salinitas. Arus laut berperan penting dalam distribusi nutrisi dan organisme, serta dalam pengaturan iklim global. Suhu air laut juga berpengaruh pada distribusi spesies; banyak organisme laut memiliki toleransi suhu yang spesifik, sehingga perubahan suhu akibat perubahan iklim dapat menyebabkan pergeseran habitat dan dampak negatif terhadap spesies tertentu. Salinitas, yang merupakan kadar garam dalam air, juga berpengaruh pada distribusi dan kelimpahan spesies laut. Pentingnya ekosistem maritim tidak dapat diabaikan, terutama dalam konteks perubahan iklim dan ancaman lingkungan lainnya. Kerusakan ekosistem maritim, seperti penangkapan ikan yang berlebihan, pencemaran, dan perubahan iklim, dapat mengakibatkan hilangnya keanekaragaman hayati dan menurunnya kualitas layanan ekosistem. Menurut Spalding et al. (2017), lebih dari 30% dari terumbu karang di seluruh dunia mengalami kerusakan, dan lebih dari 60% dari populasi ikan komersial berada pada atau di bawah batas lestari. Oleh karena itu, perlindungan dan pengelolaan
ekosistem maritim menjadi sangat penting untuk memastikan keberlanjutan sumber daya laut bagi generasi mendatang.
Secara keseluruhan, ekosistem maritim merupakan sistem yang kompleks dan dinamis, dengan karakteristik unik yang
berkontribusi pada keanekaragaman hayati dan layanan ekosistem global. Dengan semakin meningkatnya tekanan terhadap ekosistem ini, pemahaman dan upaya untuk melindungi serta mengelola sumber daya laut dengan bijak menjadi kunci untuk menjaga keseimbangan ekosistem maritim dan keberlanjutan hidup manusia.
Keuntungan Membeli Buku di sini
Produk Orisinal
Setiap buku yang dijual di sini adalah produk orisinil dari penerbit langsung bukan produk bajakan. Membeli produk orisinal berarti mendukung industri buku.
Produk Bergaransi
Semua produk bergaransi. Apabila Anda mendapatkan produk bukunya rusak, maka Anda akan mendapatkan garansi produk yang baru.
Fast Respon
Kami melayani pembelian produk secara riil time. Selama masih dalam jam kerja kami akan merespon cepat apapun yang Anda butuhkan.
Buku Berkualitas
Setiap buku yang kami terbitkan telah melalui proses yang sangat panjang. Sehingga dipastikan buku yang terbit memiliki jaminan kualitas.
Beli bukunya sekarang juga
EKOSISTEM MARITIM INDONESIA: STRATEGI KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA LAUT UNTUK PERTUMBUHAN EKONOMI
Cetakan I, Desember 2024; 274 hlm, ukuran 15,5 x 23 cm, kertas isi HVS hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.
Apa yang akan kamu dapatkan
- Buku cetaknya
- Bonus Pembatas buku
- Gratis konsultasi penulis
- Garansi produk
Rp. 150.000
Rp. 148.300
30 Hari Garansi Uang Kembali
Apabila Anda menemukan produk kami mengalami gagal produksi (kertas sobek, halaman terbalik, halaman hilang dan sejenisnya) yang disebabkan oleh kesalahan produksi, maka Anda berhak mendapatkan buku yang baru. (Kirim video unboxing untuk memastikan bahwa cacat bukan disebabkan kesalahan pembeli).
Disclaimer: Buku-buku yang diterbitkan oleh laboratorium komunikasi dan sosial fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas maritim raja ali haji telah melewati proses pra cetak dan cetak yang selektif. Namun demikian apabila Anda mendapatkan produk kami mengalami kecacatan, maka Anda bisa menukarnya dengan menghubungi nomor kontak yang tertera.