DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

Buku ini membantu pembaca untuk dapat memahami secara komprehensif seluk-beluk desentralisasi serta pengaruhnya terhadap pencapaian kesejahteraan masyarakat di berbagai daerah

Konsep Dasar

Desentralisasi dan otonomi daerah adalah konsep-konsep penting dalam pemerintahan modern yang sering menjadi subjek diskusi dalam berbagai bidang ilmu politik, administrasi publik, dan pembangunan regional. Keduanya berkaitan erat dengan upaya pemerintah untuk memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintahan lokal atau daerah dalam mengelola urusan mereka sendiri, serta mengurangi ketergantungan pada pemerintah pusat. Konsep ini berakar pada gagasan bahwa daerah memiliki karakteristik, kebutuhan, dan tantangan yang unik, sehingga memerlukan kebijakan yang lebih sesuai dengan konteks lokal.

Desentralisasi adalah proses pemindahan atau pelimpahan kewenangan dan tanggung jawab dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah atau entitas yang lebih rendah. Desentralisasi dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk desentralisasi politik, administratif, dan fiskal. Desentralisasi politik melibatkan transfer kekuasaan untuk membuat keputusan politik dari pusat ke daerah, yang sering kali mencakup pemberian wewenang kepada lembaga-lembaga daerah untuk mengadakan pemilihan umum, mengesahkan undang-undang lokal, dan menjalankan kebijakan publik. Desentralisasi administratif mengacu pada pelimpahan kewenangan dalam pengelolaan dan implementasi kebijakan dari pemerintah pusat ke lembaga-lembaga pemerintah daerah. Desentralisasi fiskal, di sisi lain, berkaitan dengan pelimpahan kewenangan dalam pengelolaan sumber daya keuangan, termasuk pengumpulan dan pengalokasian pajak serta pendapatan lainnya.

Desentralisasi sering dianggap sebagai alat untuk meningkatkan efisiensi pemerintahan, meningkatkan partisipasi masyarakat, dan memperkuat demokrasi di tingkat lokal. Dalam konteks negara berkembang, desentralisasi juga dilihat sebagai strategi untuk mempercepat pembangunan ekonomi dan sosial di daerah-daerah yang tertinggal. Dengan memberikan lebih banyak kekuasaan kepada pemerintah daerah, diharapkan mereka dapat merespons dengan lebih
baik kebutuhan lokal, mengelola sumber daya secara lebih efektif, dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan ekonomi. Selanjutnya Otonomi daerah adalah kondisi di mana pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Otonomi ini mencakup aspek politik, administratif, dan fiskal.

Pemerintah daerah memiliki keleluasaan untuk membuat keputusan mengenai berbagai aspek kehidupan masyarakat di wilayahnya, mulai dari pembangunan ekonomi, pelayanan publik, hingga pelestarian budaya lokal. Otonomi daerah bertujuan untuk mendekatkan pemerintah kepada rakyat, sehingga pelayanan publik dapat lebih cepat, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Otonomi daerah di Indonesia secara resmi dimulai dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, yang kemudian direvisi dengan Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014. Melalui undang-undang ini, pemerintah pusat memberikan kewenangan yang luas kepada pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota untuk mengatur urusan pemerintahan berdasarkan prinsip desentralisasi. Namun, perlu dicatat bahwa otonomi daerah bukanlah mutlak, melainkan tetap dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan tunduk pada peraturan perundangundangan yang berlaku di tingkat nasional.

Desentralisasi dan otonomi daerah bertujuan untuk mencapai beberapa hal, antara lain meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, memperkuat demokrasi di tingkat lokal, dan mendorong pemerataan pembangunan antar daerah. Melalui desentralisasi, diharapkan pemerintahan menjadi lebih responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi masyarakat, karena keputusan diambil lebih dekat dengan rakyat dan berdasarkan kondisi nyata di lapangan. Selain itu, desentralisasi dapat mempercepat pembangunan daerah dengan memanfaatkan potensi lokal secar optimal dan mengurangi ketimpangan antar wilayah.

Manfaat desentralisasi dan otonomi daerah tidak hanya dirasakan oleh pemerintah daerah, tetapi juga oleh masyarakat luas. Dengan adanya otonomi daerah, masyarakat dapat lebih mudah mengakses pelayanan publik yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan lokal. Pemerintah daerah yang otonom juga lebih mampu mengelola sumber daya alam dan keuangan mereka, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayahnya. Selain itu, desentralisasi juga
memungkinkan munculnya inovasi-inovasi lokal dalam tata kelola pemerintahan dan pembangunan, yang dapat menjadi model bagi daerah lain.

Meskipun desentralisasi dan otonomi daerah menawarkan berbagai manfaat, implementasinya tidak bebas dari tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan utama adalah kapasitas pemerintah daerah yang sering kali masih terbatas dalam hal sumber daya manusia, keuangan, dan teknis. Kurangnya kapasitas ini dapat menghambat pemerintah
daerah dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya secara efektif. Selain itu, korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan di tingkat lokal juga menjadi masalah yang sering kali muncul dalam konteks desentralisasi. Tanpa pengawasan yang efektif, otonomi daerah dapat disalahgunakan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu, yang pada akhirnya merugikan masyarakat.

Keuntungan Membeli Buku di sini

Produk Orisinal

Setiap buku yang dijual di sini adalah produk orisinil dari penerbit langsung bukan produk bajakan. Membeli produk orisinal berarti mendukung industri buku.

Produk Bergaransi

Semua produk bergaransi. Apabila Anda mendapatkan produk bukunya rusak, maka Anda akan mendapatkan garansi produk yang baru.

Fast Respon

Kami melayani pembelian produk secara riil time. Selama masih dalam jam kerja kami akan merespon cepat apapun yang Anda butuhkan.

Buku Berkualitas

Setiap buku yang kami terbitkan telah melalui proses yang sangat panjang. Sehingga dipastikan buku yang terbit memiliki jaminan kualitas.

Beli bukunya sekarang juga

Saya Ingin Beli, Berapa Harga Bukunya?

Cetakan I, Oktober 2024;  308 hlm, ukuran 15,5 x 23 cm, kertas isi HVS hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.

Apa yang akan kamu dapatkan

Rp. 190.000

Rp. 170.000

Penjualan Akan Segera ditutup + 50% akan hangus dalam:
00 Hari 00 Jam 00 Menit 00 Detik

30 Hari Garansi Uang Kembali

Apabila Anda menemukan produk kami mengalami gagal produksi (kertas sobek, halaman terbalik, halaman hilang dan sejenisnya) yang disebabkan oleh kesalahan produksi, maka Anda berhak mendapatkan buku yang baru. (Kirim video unboxing untuk memastikan bahwa cacat bukan disebabkan kesalahan pembeli).

Disclaimer: Buku-buku yang diterbitkan oleh laboratorium komunikasi dan sosial fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas maritim raja ali haji telah melewati proses pra cetak dan cetak yang selektif. Namun demikian apabila Anda mendapatkan produk kami mengalami kecacatan, maka Anda bisa menukarnya dengan menghubungi nomor kontak yang tertera.

GENDER DAN KEBIJAKAN PUBLIK DI INDONESIA

GENDER DAN KEBIJAKAN PUBLIK DI INDONESIA

GENDER DAN KEBIJAKAN PUBLIK DI INDONESIA

buku ini mengulas konsep dan teori yang mendasari studi gender, serta bagaimana konsep tersebut diterapkan dalam kebijakan publik di Indonesia

KONSEP GENDER

Gender adalah konsep yang kompleks dan dinamis, yang sering disalahpahami atau disederhanakan. Dalam konteks akademis dan sosial, gender tidak sekadar merujuk pada perbedaan biologis antara laki-laki dan perempuan, tetapi lebih pada konstruksi sosial yang mempengaruhi bagaimana seseorang diidentifikasi dan berperilaku dalam masyarakat. Istilah “gender” sering kali digunakan untuk menjelaskan perbedaan antara peran, tanggung jawab, dan harapan yang ditentukan oleh budaya atau norma sosial terhadap individu berdasarkan identitas gender mereka. Berbeda dengan “jenis
kelamin” yang mengacu pada ciri-ciri biologis yang membedakan laki-laki dan perempuan, gender mencakup identitas dan ekspresi yang dapat beragam dan tidak selalu selaras dengan jenis kelamin biologis.

Secara definisi, gender dapat dipahami sebagai seperangkat atribut, peran, dan perilaku yang dianggap sesuai untuk laki-laki atau perempuan oleh masyarakat. Identitas gender adalah bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri dalam spektrum gender, yang bisa berbeda dari jenis kelamin yang diberikan saat lahir. Misalnya, seseorang yang lahir dengan ciri-ciri biologis perempuan dapat mengidentifikasi dirinya sebagai laki-laki, perempuan, keduanya, atau bahkan tidak satupun, tergantung pada pengalaman dan pemahaman pribadi mereka tentang gender. Ini menunjukkan bahwa gender adalah konsep yang lebih fleksibel dan subyektif dibandingkan dengan jenis kelamin biologis.

Dalam studi gender, ada berbagai perspektif yang digunakan untuk memahami dan menganalisis peran gender dalam masyarakat. Perspektif feminisme, misalnya, menyoroti bagaimana perbedaan gender sering kali menghasilkan ketidaksetaraan dan ketidakadilan, terutama terhadap perempuan. Feminisme berusaha mengkritisi dan mengubah struktur sosial yang patriarkal, di mana laki-laki sering kali diberi kekuasaan dan privilese yang lebih besar dibandingkan
perempuan. Perspektif ini juga mendorong untuk pengakuan dan penghormatan terhadap hak-hak perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pekerjaan, pendidikan, dan politik. 

Di sisi lain, perspektif queer menawarkan pandangan yang lebih inklusif dan fleksibel tentang gender dan seksualitas. Perspektif ini menolak dikotomi tradisional antara laki-laki dan perempuan, serta heteroseksual dan homoseksual, dengan menekankan bahwa identitas gender dan orientasi seksual adalah spektrum yang luas dan tidak kaku. Perspektif queer juga menyoroti pentingnya mengakui identitas non-biner, genderqueer, dan bentuk-bentuk identitas gender lainnya yang tidak sesuai dengan norma gender konvensional.

Perspektif sosiologis dan psikologis juga memberikan kontribusi penting dalam pemahaman tentang gender. Perspektif
sosiologis melihat bagaimana struktur sosial, budaya, dan institusi mempengaruhi dan membentuk identitas dan peran
gender. Misalnya, harapan gender yang berbeda terhadap laki-laki dan perempuan sering kali dibentuk melalui proses sosialisasi sejak usia dini, seperti melalui keluarga, pendidikan, dan media. Perspektif psikologis, di sisi lain, berfokus pada bagaimana individu mengembangkan identitas gender mereka sendiri, dan bagaimana perbedaan gender dapat mempengaruhi aspek-aspek psikologis seperti kepercayaan diri, perilaku, dan hubungan interpersonal.

Budaya juga memainkan peran penting dalam membentuk pemahaman dan ekspresi gender. Di berbagai budaya, ada
perbedaan besar dalam bagaimana gender didefinisikan dan dinilai. Beberapa budaya mungkin memiliki lebih dari dua kategori gender, seperti dalam budaya masyarakat adat tertentu di mana ada pengakuan terhadap gender ketiga atau lebih. Ini menunjukkan bahwa pemahaman tentang gender sangat kontekstual dan dapat bervariasi secara signifikan antar budaya.

Dampak dari perspektif gender dapat terlihat dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk kebijakan publik, pendidikan, dan media. Misalnya, dalam kebijakan publik, isu-isu seperti kesetaraan upah, cuti melahirkan, dan perlindungan terhadap kekerasan berbasis gender menjadi sangat relevan. Dalam pendidikan, pengakuan dan penghormatan terhadap identitas gender siswa dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan suportif.

Di media, representasi gender yang beragam dan adil dapat membantu mengubah persepsi dan norma sosial yang mungkin membatasi atau merugikan kelompok tertentu. Namun, meskipun ada kemajuan dalam memahami dan
mengapresiasi keragaman gender, masih ada banyak tantangan yang perlu diatasi. Diskriminasi dan prasangka berbasis gender masih umum terjadi, dan sering kali mengakibatkan ketidaksetaraan dalam kesempatan, perlakuan, dan hasil bagi individu. Oleh karena itu, penting untuk terus mempromosikan pemahaman dan penerimaan yang lebih luas terhadap gender dalam segala bentuknya, serta mendukung kebijakan dan praktik yang mendorong kesetaraan dan inklusi.

Secara keseluruhan, pemahaman tentang gender melibatkan pengakuan terhadap kompleksitas dan keragaman identitas dan pengalaman manusia. Perspektif gender yang inklusif dan sadar akan dinamika kekuasaan dan ketidakadilan dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih adil dan merata, di mana setiap individu dapat mengekspresikan identitas mereka tanpa takut akan diskriminasi atau prasangka. Dengan demikian, pendidikan dan advokasi yang berkelanjutan sangat penting untuk mencapai tujuan ini.

Dengan kata lain, gender bukanlah sebuah konsep yang statis atau terbatas, melainkan sebuah fenomena yang terus berkembang dan berubah seiring dengan perkembangan sosial, budaya, dan individu. Oleh karena itu, penting untuk selalu terbuka terhadap berbagai perspektif dan pengalaman yang berbeda dalam memahami dan mengapresiasi kompleksitas gender.

Keuntungan Membeli Buku di sini

Produk Orisinal

Setiap buku yang dijual di sini adalah produk orisinil dari penerbit langsung bukan produk bajakan. Membeli produk orisinal berarti mendukung industri buku.

Produk Bergaransi

Semua produk bergaransi. Apabila Anda mendapatkan produk bukunya rusak, maka Anda akan mendapatkan garansi produk yang baru.

Fast Respon

Kami melayani pembelian produk secara riil time. Selama masih dalam jam kerja kami akan merespon cepat apapun yang Anda butuhkan.

Buku Berkualitas

Setiap buku yang kami terbitkan telah melalui proses yang sangat panjang. Sehingga dipastikan buku yang terbit memiliki jaminan kualitas.

Beli bukunya sekarang juga

GENDER DAN KEBIJAKAN PUBLIK DI INDONESIA

Cetakan I, Oktober 2024;  174 hlm, ukuran 15,5 x 23 cm, kertas isi HVS hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.

Apa yang akan kamu dapatkan

Rp. 150.000

Rp. 111.300

Penjualan Akan Segera ditutup + 50% akan hangus dalam:
00 Hari 00 Jam 00 Menit 00 Detik

30 Hari Garansi Uang Kembali

Apabila Anda menemukan produk kami mengalami gagal produksi (kertas sobek, halaman terbalik, halaman hilang dan sejenisnya) yang disebabkan oleh kesalahan produksi, maka Anda berhak mendapatkan buku yang baru. (Kirim video unboxing untuk memastikan bahwa cacat bukan disebabkan kesalahan pembeli).

Disclaimer: Buku-buku yang diterbitkan oleh laboratorium komunikasi dan sosial fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas maritim raja ali haji telah melewati proses pra cetak dan cetak yang selektif. Namun demikian apabila Anda mendapatkan produk kami mengalami kecacatan, maka Anda bisa menukarnya dengan menghubungi nomor kontak yang tertera.