ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

Istilah administrasi sudah sangat sering di dengar, hal ini dikarenakan administrasi bukanlah suatu istilah yang asing. Administrasi telah ada sejak zaman dahulu kala, sejak manusia mulai hidup berkelompok dan membutuhkan organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, kebutuhan akan keteraturan dan efisiensi dalam kehidupan berkelompok semakin meningkat. Administrasi muncul sebagai alat untuk membantu manusia mengatur dan mengelola kegiatan mereka secara terencana, sistematis, dan terkoordinasi. Semakin kompleksnya organisasi manusia, seperti kerajaan, perusahaan, dan lembaga sosial, semakin membutuhkan administrasi yang efektif untuk mengelola berbagai kegiatan dan sumber daya. Administrasi membantu organisasi untuk mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Revolusi Industri di abad ke-18 dan 19 membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia, termasuk dalam hal organisasi dan manajemen. Administrasi modern berkembang pesat pada masa ini untuk membantu organisasi beradaptasi dengan perubahan dan memanfaatkan peluang baru.

Semakin besar dan kompleksnya organisasi, semakin besar pula kebutuhan akan birokrasi yang profesional dan efisien. Administrasi berperan penting dalam pengembangan dan pengelolaan birokrasi yang efektif. Globalisasi telah meningkatkan interaksi dan kerjasama antar negara, organisasi, dan individu. Administrasi berperan penting dalam memfasilitasi interaksi dan kerjasama ini secara efektif dan efisien. Masa depan dunia penuh dengan berbagai tantangan, seperti perubahan iklim, krisis ekonomi, dan ketimpangan sosial. Administrasi perlu terus berkembang dan beradaptasi untuk membantu masyarakat menghadapi tantangan-tantangan ini. Dengan demikian, semakin jelas bahwa istilah administrasi di masa sekarang ini semakin sering kita dengar. Syarat administrasi, berkas administrasi, seleksi administrasi, uang administrasi. Istilah-istilah seperti ini sudah umum terdengar. Namun yang menjadi
pertanyaan adalah : “Apa itu administrasi sesungguhnya?”.

Pengertian Administrasi Secara Etimologis Kata “administrasi” berasal dari bahasa Latin, yaitu ad dan ministrare.
• Ad berarti “intensif ”.
• Ministrare berarti “melayani”, “membantu”, atau “mengarahkan”.

Jadi, secara etimologis, administrasi berarti melayani secara intensif. Maknanya, administrasi adalah proses atau kegiatan yang dilakukan untuk membantu atau melayani orang lain dalam mencapai tujuan bersama secara intensif.
Memahami makna administrasi secara etimologis dapat membantu kita dalam:

• Memahami hakikat administrasi: Bahwa administrasi bukan hanya tentang kegiatan ketatausahaan, tetapi juga tentang
membantu orang lain mencapai tujuan.
• Memahami tujuan administrasi: Tujuan utama administrasi adalah untuk membantu organisasi atau individu mencapai
tujuannya secara efektif dan efisien.
• Memahami peran administrator: Administrator memiliki peran penting dalam membantu organisasi atau individu mencapai tujuannya dengan cara mengelola sumber daya, menyelenggarakan kegiatan, dan memberikan dukungan yang diperlukan.
• Meningkatkan kualitas administrasi: Dengan memahami makna etimologis administrasi, kita dapat lebih memahami apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas administrasi.

Kesimpulannya:
Memahami makna administrasi secara etimologis sangatlah penting untuk memahami hakikat, tujuan, peran, dan kualitas administrasi. Dengan memahami makna administrasi secara etimologis, kita dapat menjadi administrator yang lebih baik dan membantu organisasi atau individu mencapai tujuannya dengan lebih efektif dan efisien. 

Pengertian Administrasi Secara Sempit
Administrasi dalam arti sempit mengacu pada kegiatan tata usaha atau ketatausahaan yang bersifat operasional dan rutin. Kegiatan ini umumnya melibatkan tugas-tugas administratif sehari-hari, seperti:

• Pencatatan dan penyimpanan dokumen: Menyimpan dan mengelola dokumen penting organisasi, seperti surat, laporan,
dan arsip.
• Pengarsipan: Mengatur dan mengklasifikasikan dokumen agar mudah ditemukan dan digunakan kembali.
• Pengolahan data: Memasukkan, mengolah, dan menganalisis data untuk membantu pengambilan keputusan.
• Komunikasi: Berkomunikasi dengan pihak internal dan eksternal organisasi melalui surat, email, telepon, dan media lainnya.
• Penyiapan rapat dan pertemuan: Mengatur logistik dan dokumentasi untuk rapat dan pertemuan.
• Pengelolaan inventaris: Melacak dan mengelola aset organisasi, seperti peralatan, perlengkapan, dan kendaraan.