PENGELOLAAN EKOWISATA MANGROVE DI INDONESIA

Mangrove adalah sebuah jenis tumbuhan yang tumbuh di wilayah pantai, terutama di daerah tropis dan subtropis. Definisi mangrove sebenarnya dapat didefinisikan sebagai suatu jenis ekosistem vegetasi yang terdiri atas pohon-pohon dan semak-semak yang tumbuh di kawasan rawa-rawa, sungai, dan pantai, dengan ketinggian yang bervariasi dari beberapa meter hingga beberapa puluh meter.
Mangrove dapat tumbuh di daerah dengan tingkat air garam yang relatif tinggi, yaitu antara 0-40‰ (per mil), namun beberapa jenis mangrove dapat hidup di daerah dengan tingkat air garam yang lebih rendah. Mereka biasanya tumbuh di kawasan-kawasan dengan lalu lintas air yang lambat, seperti muara sungai, estuaria, dan delta, serta di kawasan-kawasan pantai yang rawa-rawa dan tidak memiliki pasir. Mangrove memiliki ciri-ciri khusus sebagai berikut:
1. Akar-akar mereka menyebar ke arah berlawanan dengan arah aliran air, sehingga mereka dapat menahan hembusan ombak dan menjaga kesetabilan habitat.
2. Mereka memiliki sistem perakaran yang unik, yaitu akar-akar mereka tumbuh ke bawah dan ke samping, sehingga mereka dapat menahan hembusan air laut dan juga dapat membantu mengatur debit air.
3. Mereka memiliki batang-batang yang kokoh dan kuat, sehingga mereka dapat menahan hembusan angin dan ombak.
4. Mereka memiliki daun-daun yang lebar dan berlekuk-lekuk, sehingga mereka dapat melindungi diri dari cuaca buruk dan juga membantu mengatur suhu lingkungan.
5. Mangrove mempunyai beberapa fungsi ekosistem yang sangat penting, antara lain:
a. Mengatur debit air: Mangrove dapat mengatur debit air oleh cara menahan hembusan air laut dan juga mengatur
debit air sungai.
b. Menjadi rumah bagi biota: Mangrove menjadi habitat bagi berbagai jenis biota, seperti ikan-ikan, krustasea, dan
burung-burung.
c. Mengatur kualitas air: Mangrove dapat mengurangi polusi air oleh cara menyerap unsur-unsur kimia berbahaya dan
juga membantu meningkatkan kualitas air.
d. Menjadi penahan banjir: Mangrove dapat menahan banjir oleh cara menahan hembusan air laut dan juga mengatur
debit air sungai.
e. Menjadi sumber daya ekonomi: Mangrove dapat menjadi sumber daya ekonomi bagi masyarakat setempat, seperti
kayu bakau untuk pembuatan perabot rumah tangga dan juga sebagai tempat peternakan.

Dalam beberapa tahun terakhir ini, habitat mangrove telah mengalami kerusakan yang parah karena berbagai faktor seperti deforestasi, pemanfaatan tidak rasional, dan perubahan iklim. Oleh karena itu, perlindungan habitat mangrove menjadi sangat penting untuk menjaga kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi lingkungan dan juga untuk melestarikan keberagaman hayati. Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konservasi mangrove, maka diperlukan langkah-langkah konkrit seperti pengembangan program konservasi mangrove, pengembangan teknologi penghemat energi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, serta pengembangan kemampuan masyarakat untuk merawat habitat mangrove. Dengan demikian, maka kita dapat menjaga keberagaman hayati dan menjaga kesadaran masyarakat tentang pentingnya konservasi lingkungan yang berkelanjutan.